Bagikan Artikelnya
Para pemimpin di bali telah secara resmi menghentikan Proyek Glass Elevator yang kontroversial di Nusa Penida.
Lift Kaca setinggi 182 m sedang dibangun di Pantai Kelingking yang terkenal di dunia, namun para pemimpin khawatir akan terjadi pelanggaran bangunan.


Pihak berwenang di Bali telah secara resmi menghentikan pembangunan Proyek Glass Elevator sepanjang 182m di Pantai Kelingking di Nusa Penida. Pembangunan proyek tersebut telah berlangsung selama lebih dari setahun, namun kekhawatiran baru muncul mengenai proyek yang sangat kontroversial ini, sehingga pejabat pemerintah provinsi menyerukan dilakukannya penyelidikan.
Kekhawatiran telah dikemukakan mengenai izin dan lisensi untuk proyek tersebut, serta kekhawatiran mengenai dampak lingkungan. Yang pasti, perkembangan ini telah mengubah permukaan tebing di Pantai Kelingking, serta pemandangan panorama yang terkenal di dunia dari puncak tebing.
Kecurigaan itu dibenarkan Ketua Pansus Tata Ruang, Pengkajian, dan Perizinan, Made Supartha. Dia membenarkan proyek tersebut memang melanggar Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Supartha menjelaskan, “Polrestabes Bali akan memastikan tidak ada aktivitas konstruksi yang berlanjut di sini.”
Baru beberapa hari lalu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klungkung, Made Sudiarka Jaya, menegaskan proyek tersebut sudah memiliki NIB (nomor induk berusaha) dan Izin Mendirikan Bangunan (PBG) dengan nilai retribusi Rp 1,05 miliar, artinya dikembangkan sesuai undang-undang.
Namun, Supartha mengatakan kepada pers bahwa proyek tersebut belum memiliki semua dokumen dan izin yang lengkap.
Izin yang hilang antara lain izin mitigasi bencana dan keselamatan kerja. Supartha juga mengungkapkan bahwa proyek ini gagal memenuhi komitmennya untuk memastikan bahwa Lift Kaca dan struktur pendukungnya sesuai dengan arsitektur dan desain tradisional Bali.
Rencana menunjukkan bahwa Glass Elevator akan beroperasi sepanjang 182m dari sisi tebing, dengan platform pengamatan di titik 64m, dan pemberhentian foto selanjutnya akan dilakukan setiap 20m.
Secara terpisah, Petugas Kepolisian Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, juga menegaskan bahwa situs tersebut akan tetap ditutup dalam waktu dekat dan beberapa lembaga akan dilibatkan dalam penyelidikan ke depan.
Dharmadi menjelaskan, “Garis polisi harus tetap ditutup. Menghapusnya tanpa izin merupakan pelanggaran pidana. Kami akan melaporkan jika ada pembangunan atau perusakan yang terus dilakukan.”
Kini timbul pertanyaan bagaimana proyek tersebut bisa dibiarkan beroperasi tanpa izin yang memadai meskipun ada pengawasan dari pihak berwenang sejak pekerjaan pembangunan dimulai.
Pekan lalu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, mengatakan, “Pengawasan telah dilakukan sejak tahap perencanaan proyek pada tahun 2023, yang mencerminkan komitmen kami terhadap keberlanjutan, keselamatan, dan kebersihan.”
Ia menambahkan, “Kementerian Pariwisata telah mendesak pengembang elevator untuk mengadopsi metode konstruksi ramah lingkungan dan teknologi energi terbarukan untuk mengurangi dampak lingkungan.”
Ada juga kekhawatiran mengenai apa yang akan terjadi pada struktur yang sudah ada jika proyek tersebut dihentikan secara resmi.
Tidak jelas apakah proyek tersebut akan diberikan izin lagi jika pengembang dan investor dapat memperoleh semua izin dan dokumen dengan baik. Proyek ini telah menerima dana sebesar Rp 200 miliar dari investor internasional, dengan Rp 60 miliar dialokasikan untuk pembangunan lift saja.
Saat ini, Pantai Kelingking tetap terbuka untuk umum, begitu juga dengan sudut pandang di puncak tebing. Seperti biasa, wisatawan tetap dapat melakukan pendakian ke Pantai Kelingking dengan risiko yang ditanggung sendiri, dan tidak boleh masuk ke dalam air karena Pantai Kelingking dan Pantai Diamond kini menjadi zona berenang.
Nusa Penida dengan cepat menjadi salah satu tujuan pariwisata tersibuk di Bali dan para pemimpin mempunyai misi untuk menarik lebih banyak pengunjung ke daerah tersebut serta meningkatkan infrastruktur untuk mendukung peningkatan volume wisatawan.
Temukan lebih banyak dari The Bali Sun
Berlangganan untuk mendapatkan postingan terbaru yang dikirim ke email Anda.
Proyek Lift Kaca Bali yang Kontroversial Resmi Dihentikan Di Hotspot Wisata Nusa Penida