Bagikan Artikelnya
Wisatawan yang bepergian ke bali dalam beberapa bulan mendatang diperingatkan untuk bersiap menghadapi panas ekstrem. Meskipun wisatawan melakukan perjalanan dari seluruh dunia untuk menikmati sinar matahari Bali, musim ini dapat membawa gelombang panas dan bahkan banjir yang lebih ekstrem.


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bali telah mengeluarkan peringatan mendesak kepada wisatawan dan masyarakat luas untuk membatasi waktu yang dihabiskan di luar ruangan selama periode cuaca panas ekstrem yang diperkirakan akan terjadi. Suhu di seluruh Indonesia meningkat, dan provinsi-provinsi seperti Bali, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Semarang, dan Jakarta diperkirakan akan mengalami dampak terparah dari panas ini.
Di Jakarta, penduduknya mengalami suhu 3 derajat di atas rata-rata sepanjang tahun ini, dengan suhu tertinggi 35 derajat Celcius terasa lebih parah karena kualitas udara yang buruk. Deputi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia, Guswanto, mengatakan kepada wartawan bahwa masyarakat harus bersiap menghadapi panas ekstrem hingga awal tahun 2026. Ia mengatakan, “Kami menghimbau masyarakat untuk meminimalkan aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama orang lanjut usia dan anak-anak.”
Guswanto menjelaskan kenaikan suhu tersebut dipicu oleh intensifnya penyinaran matahari yang tersebar di separuh bagian selatan nusantara, khususnya Sumatera, hingga Jawa dan Bali. Bagi wisatawan yang bepergian ke Bali untuk menikmati liburan di bawah sinar matahari, peringatan untuk membatasi waktu di luar ruangan bukanlah kabar baik.
Situasi semakin pelik mengingat musim hujan telah tiba di Provinsi Bali. Tidak hanya suhu yang meningkat dan akan terus meningkat, namun hujan monsun diperkirakan akan semakin intensif seiring berjalannya musim. Meski baru awal bulan November, puncak hujan biasanya terjadi pada akhir Desember dan awal Januari.
Menyusul banjir dahsyat yang terjadi pada bulan September 2025, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan kepada wartawan bahwa upaya tanggap banjir akan dilakukan selama tiga bulan, dan meminta semua instansi pemerintah dan masyarakat untuk bersiap menghadapi musim hujan yang akan datang sebaik mungkin dengan memitigasi risiko lingkungan sebisa mungkin. Walikota menyatakan, “Berdasarkan pertimbangan Gubernur, BMKG, dan BPBD, status Tanggap Darurat Bencana diubah menjadi Status Transisi Darurat ke Pemulihan selama tiga bulan.”
Ia menambahkan, “Meski statusnya berubah, pelayanan terhadap warga terdampak akan tetap berjalan hingga selesai, sehingga perbaikan di sektor vital, infrastruktur, sekolah, dan pemulihan sosial ekonomi masyarakat dapat tercapai.”
Gubernur Koster telah memerintahkan instansi pemerintah untuk bekerja sepanjang waktu mempersiapkan pulau tersebut menghadapi musim hujan, dengan fokus intensif pada persiapan saluran air dan sungai di pulau tersebut, termasuk Sungai Ayung, Badung, Mati, dan Unda.
Risiko banjir rob, gelombang ekstrem, dan cuaca selalu meningkat selama bulan purnama, termasuk supermoon purnama pada tanggal 5 November.


Update prakiraan cuaca yang diterbitkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bali menunjukkan hujan lebat diperkirakan terjadi pada Selasa siang dan malam.
Hujan akan merambat ke selatan, dengan perkiraan hujan lebat di Ubud, Bedugul, Kintamani, dan Beskaih pada Selasa sore, dan berlanjut ke Nusa Dua, Kuta, Tanah Lot, dan Sanur pada malam harinya.
Pembaruan prakiraan cuaca untuk pertengahan minggu akan dipublikasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bali pada waktunya.


Wisatawan yang akan melakukan perjalanan ke Bali dalam beberapa bulan mendatang disarankan untuk mengikuti akun Instagram Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bali.
Meskipun sebagian besar konten diunggah dalam Bahasa Indonesia, prakiraan cuaca rutin diterbitkan dalam bahasa Inggris serta peringatan cuaca ekstrem juga diterbitkan.


Penting bagi wisatawan untuk mengambil asuransi perjalanan dan kesehatan yang komprehensif sebelum bepergian ke Bali. Wisatawan harus memeriksa kebijakan mereka secara rinci untuk memahami apa yang ditanggung dan tidak ditanggung dalam keadaan darurat; ketika bepergian ke Bali atau Indonesia secara lebih luas, perlindungan menyeluruh terhadap bencana alam dan cuaca ekstrem sangatlah penting.
Temukan lebih banyak dari The Bali Sun
Berlangganan untuk mendapatkan postingan terbaru yang dikirim ke email Anda.
Prakiraan Panas Ekstrim Untuk Resor Pariwisata Tersibuk di Bali